review buku: pernah tenggelam. persembahan buat nak kpopers (dan popers manapun)

Bukan kpopers, bukan drakorers. Ngapain aku beli buku ini???

Akhir januari lalu, aku ngebet banget mau beli buku. Sebagai bagian dari resolusi 2020 : satu buku satu bulan. Buku yang diincer adalah janisari terakhir nya salim a fillah. Tapi karena harga nya masih mahal ganti haluan jadi buku lain. Jadilah buku ini terbeli bersama #mncrgknskl nya Salim A. Fillah dan Zaky A. Rifai. Kedua buku ini pernah aku baca waktu kelas 12, pinjem ke teman. Karena menurutku kedua buku ini menarik, akhirnya mereka jadi penuntas resolusi bulan januari 2020.

Waktu bukunya dateng, yang pertama kali aku buka adalah buku pernah tenggelam nya fuadhnaim. Aku tertawa, sarkras. Merasa ironi karena aku bukan korban k wavers, kenapa aku beli buku ini???

Halyu. Aku bukan halu(?)

Bagian yang aku suka, salah satunya tentang pemaparan lgbt dari sudut pandang dia. Dibahas di situ gimana licik nya orang orang yang bikin film, drama atau para boyband. Pasangan gender samar samar dari cerita perempuan yang terperangkap di tubuh laki laki, lalu suka sama laki laki. Pasti jarang penonton nya mikirin itu aktor laki tulen harus akting gimana gimana sama laki tulen lain nya. Atau tindak tanduk anggota boyband yang suka micu pemikiran liar para fans nya.

Sedihnya, banyak muslimat yang jadi korban mereka. Yang kalau ketemu ikhwan bilang nya jaga pandangan. Tapi begitu yutuban sifat liar nya kebangetan.

Percakapan yang lumayan ngejleb

Alur cerita gender samar samar tadi aku yakin ngga cuma di drakor. Bahkan sinetron juga bisa jadi ada aja yang begitu. Yah ngga tau sih.

Yang abis nonton bioskop, sinetron, anime atau yutub pasti juga ngerasa gini.

Salah satu contoh poin yang berlaku universal. Fuadh juga memasukkan bahasan ini, tentang kalian yang alay alay ngidolain barat dan korea tapi lupa sama doi yang paling sempurna diantara manusia. Rasulullah saw. Atau yang jelas jelas kamar penuh poster, hobinya ngoleksi tiket konser, tapi lisan nya terus terusan bilang ‘saya masih islam! Idola saya muhammad!’. Serah kalian deh, kata fuadh.

Hayo. Siapa yang lebih bahlul dari orang jahiliah

Fuadh membandingkan kita dan manusia jaman jahiliah. Betapa sifat nya ga jauh beda, cuma media nya saja yang berubah. Kayak misal sikap umat terhadap zina, pacaran dianggap biasa. Zina mata juga. Aku iseng tanya ke temen, zina mata itu tetep ga boleh kan? Ya. Katanya. Kalau gitu ig ngga boleh dong? Yaaah proses dulu deh, yang penting udah niat.

Hayolo

Makanya, buat ente ente yang mau hijrah. Atau mau ngajak orang hijrah. Kasih buku ini aja. Gausa bilang ‘ane bukan kpopers!’ Karena belum ada buku dari fandom lain yang ngajak tobat kayak bang fuadh ini. Atau mungkin ada, tapi belum dikemas seapik Pernah Tenggelam. Ah iya, tunggu 5 tahun lagi. Aku yang nyusul bikin bukunya.

5 things i’m grateful today

Here’s some from what i thought

1. I’m still alive alhamdulillah

2. I did not miss sholat fardhu

3. Reading fuadh naim book ‘pernah tenggelam’ made me want to change my way of life.

I am not a kpopers though.

4. Helped zul instead of kajian, but turns out it is something worth. I was able to ‘play’ cards-watching rik played it- with others and had fun.

Supposed to draw cards in the middle.

5. I eat twice a day. And had bread for breakfast.