Duta kampus alkahfi : santri juga bisa ke ptn

Iseng aku ketik keyword ‘cerita santri ke ptn’ di google. Beberapa judul muncul, tentang cerita para mahasiswa yang dulunya santri, atau yang sedang menjadi santri (karena mereka tinggal di asrama tahfiz dsb). Kebanyakan, berita dari detik tentang BEASISWA santri ke perguruan tinggi. Ironis, waktu kelas 12 dulu justru kami ngga bisa daftar beasiswa itu karena alkahfi masuknya SMAIT, bukan MA. Jadi hanya teman kami dari ma alkahfi yang bisa daftar. Kalau secara kami memang bukan santri sih, tapi anak boarding.

Nah, kalau soal anak boarding yang ingin masuk perguruan tinggi di alkahfi itu hal yang biasa bahkan keharusan. Dari dutkam inilah, salah satu cara kita mengenal kehidupan kampus. Dibanding penjelasan gugel atau youthmanual yang terlalu formal, ngobrol sama alumni memberi gambaran lebig terang tentang kehidupan kampus. Dari rasio cewe cowonya, dosen galak ada atau ngga, gimana rasanya ngulang matkul, atau jadi yang paling bego di kelas. Mereka juga kasih cerita tentang pengalaman jadi ketua ldf sejak smt 2, part time jadi ilustrator atau sekip 1 tahun pasca sma lalu milih kuliah ke malaysia.

Di alkahfi namanya dutkam, di asyifa ikasa homecoming. Di husnul namanya kampus expo.

Dutkam di tahun kedua sma ku diadakan hari sabtu. Ada tiga lokasi kelas yang bisa kami kunjungi, isinya pos pos dari meja yang disusun. Pembagian lokasi berdasar kampus jakarta jabar, luar jawa, dan jateng jatim. Perwakilan univ di tiap pos biasanya bawa stiker atau brosur buat memikat kami. Tapi tetap saja ui unpad itb selalu rame walau brosur mereka ga bisa dibawa pulang.

Yang aku tanyakan waktu tahun pertama, tentang alumni di unpad yang terhitung banyak. Apa tidak bosan? Mereka jawab ngga mungkin. Toh sama anak kosan saja jarang ketemu.

Aku ingat nanya tentang beasiswa, dan dijawab pasti banyak di univ. Tapi jarang dari mereka yang pernah dapat. Waktu itu aku cuma silau sama almamater itb, jadi ngga nanyain anak teknik di univ lain.

Tahun ketiga, kami jadi audience utama. Dutkam dilaksanakan dari pagi sampai siang, dengan pemateri berbeda beda. Ada dari kakak desainer jaket kuning pnj jakarta. Ada dari dua anak univ malaysia. Dan vidio pendek tentang hidup dan cara lolos beasiswa dari alumni di turki. Sayang, setelah itu kami harus milih salah satu grup materi. Grup kesehatan, teknologi, atau ips. Walaupun bisa aja sih pindah kelas. Tapi kan tetap saja penasaran.

Yang aku ingat, di tahun itu aku kesempetan ngobrol banyak sama anak mesin itb. Orangnya cool, dan tipe yang ga masalah main sama cowok. Dia cerita kalau tahun pertama yang cuma review pelajaran sma tapi susah nya minta ampun. Belum tahun selanjutnya. Kata mereka, masuk sbm itu ga ada susahnya. Bertahan itb itu susah. Dan keluar dari itb itu lebih susah. Katanya sambil ketawa. Aku penasaran sama dia yang mayoritas cowok dikelas, karena aku juga mau ambil jurusan yang mayoritas cowok. Katanya, biasa aja sih kalau kamu orang nya asik.

Tahun ini, kami diundang dutkam buat kasih spoiler ke anak tingkat dua sma. Sayang aku ngga bisa dateng karena udah di malang sejak tanggal 10 januari dutkam nya aja februari, buseet. Yang beda tahun ini, dutkam akhwat ikhwan beda seminggu. Padahal biasanya barengan, dan jadi event ‘ketemuan’.

Poster snapgram dutkam 2020. source: ig story orang

Agak sedih, kalau lihat foto alumni sama guru, sama adek kelas dan sama sekolah ku dulu. Banyak yang bertanya padaku apa tahun depan bisa datang? Aku ngga yakin, tapi semoga saja tahun depan ub libur sampai maret. Atau, aku harus lebih jago cari duit dengan jualan nasi bakar buat beli tiket pulang ya.

yang ini dutkam nya anak madrasah aliyah. source: yt
duta kampus nya MA angkatan ku. nostalgia aja liat temen lama, source: yt

Published by

potatoninatte

A student at brawijaya university. Having 5 siblings is tough, don't let me start with their academics. I wish i could travel around the world, Go to mekkah with my ummi and bapa. I write what necessary for me, and maybe for people who feels the same.

Leave a comment